Welcome to Kavtania's Blog

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...
Follow Me

Secara etimologi Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, buah pikiran dan logos yang berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Secara terminologi ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku  seseorang dalam berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum dan lain-lain.

Ideologi merupakan sesuatu yang sangat vital dalam suatu negara. Karena ideologi merupkan sebuah landasan suatu negara yang berdiri untuk menentukan jalan kemana negara tersebut akan berjalan di dunia ini. Setiap negara pasti memiliki suatu ideologi yang dianutnya entah ideologi tersebut merupakn ideolgi politik yang ada di dunia seperti liberalisme, komunisme, maupun yang lainnya. Akan tetapi, sebelum negara tersebut memilih untuk mengikuti atau menganut suatu ideologi pasti negara tersebut akan melakukan perundingan terlebih dahulu dengan seluruh warga negaranya ataupun hanya beberapa orang yang dianggap pantas mewakili seluruh rakyat yang ada di negara tersebut.

Berikut adalah beberapa ideologi yang ada di dunia dan dipandang telah gagal membawa manusia dalam sebuah kehidupan yang utuh baik secara personal maupun kemasyarakatan dalam sebuah ketercapaian integritas kebutuhan material dan spiritual.

1. Sosialisme
Sosialisme mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Pada tahun 1827, istilah ini awalnya digunakan untuk menyebut pengikut Robert Owen (1771-1858) di Inggris. Istilah ini juga mengacu pada para pengikut Saint Simon (1760-1825) di Perancis. Bersama Fourier (1772-1832) dari Perancis, Robert Owen dan Saint Simon membuat rumusan sebuah pemikiran mengenai sosialisme.

Sosialisme lahir sebagai akibat perkembangan kapitalisme. Sosialisme merupakan suatu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manusia dan mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia. Kepentingan bersama dan kepentingan individu harus dikesampingkan. Negara harus selalu campur tangan dalam segala kehidupan, demi tercapainya tujuan negara.

Kesengsaraan kaum buruh akibat penindasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran para cendekiawan untuk mengusahakan perbaikan nasib.

Adapun ciri khas sosialisme sebagai berikut :

  • Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.
  • Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.
  • Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap.
  • Negara diperlukan selama-lamanya.

Sejak abad ke-19, sosialisme berkembang ke banyak paham-paham yang berbeda seperti anarkisme, komunisme, fasisme, leninisme, stalinisme, maupun maonisme.

2. Anarkisme
Istilah anarkisme berasal dari kata dasar anarki, dan isme yang berarti paham, ajaran, atau ideologi. Kata anarki merupakan serapan dari kata anarchy (bahasa Inggris) dan anarchie (bahasa Belanda, Jerman, Perancis). Dalam bahasa Yunani, archos/archia berarti pemerintah/kekuasaan. Bentukan a yang berarti tidak/tanpa/nihil ditambah sisipan n  jika diletakkan pada kata archia menjadi kata anarki, yang artinya tanpa pemerintahan. Jadi, anarchos berarti tanpa pemerintahan atau pengelolaan, koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan sebagainya. Adapun anarkis merupakan orang yang mempercayai dan menganut anarki. Secara keseluruhan, anarkisme berarti suatu paham yang mempercayai bahwa segala macam bentuk negara, pemerintah, dengan kekuasaannya merupakan lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan. Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan perangkat-perangkatnya harus dimusnahkan.

Anarkisme sangat berhubungan dengan kekerasan dan Mikhail Bakunin (1814-1876). Ia adalah seorang bangsawan Rusia. Menurutnya, kebebasan individu hanya dapat diwujudkan secara sepenuhnya setelah negara dan lembaga-lembaga penopangnya dapat dihancurleburkan. Anarkisme menjadi suatu pandangan yang berlebihan terhadap kebebasan individu.
Dalam sejarahnya, para anarkis sering kali menggunakan kekerasan sebagai cara yang ampuh untuk memperjuangkan ide-idenya, dipergunakannya cara kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan dengan gerak mereka yang mengesahkan kekerasan, penyerangan, dan pengrusakan.

3. Leninisme
Leninisme berasal dari kata Lenin. Vladimir Ilyic Ulyanov atau yang lebih dikenal dengan nama Lenin adalah murid Karl Marx. Ia adalah orang pertama yang menerapkan ideologi Marx dalam kehidupan. Pada akhir abad ke-19, paham ini dibawa Lenin dengan memainkan peran dan daya tarik pada kelompok kecil intelektual di Rusia. Berkat usahanya, Lenin berhasil mendirikan Partai Buruh Sosialis Demokrat Rusia pada tahun 1898 dalam kongres rahasia di Minsk. Pada kongres kedua (tahun 1903), partai pecah menjadi dua, yaitu Mensheviks (fraksi minoritas) dan Bolsheviks (fraksi mayoritas). Mensheviks menginginkan perpanjangan masa kehidupan kapitalisme di Rusia, sebelum sosialisme masuk. Sebaliknya, Bolsheviks menginginkan Revolusi Sosialis harus dipercepat dengan organisasi yang kuat, beranggotakan kaum revolusioner profesional. Pada 7 Oktober 1917, Lenin langsung memimpin revolusi kaum Bolsheviks dan berhasil meruntuhkan Tsar (pemimpin Rusia). Menurut Lenin, Revolusi Oktober adalah bagian dari revolusi dunia. Sejak saat itu, Rusia berubah menjadi Uni Soviet yang komunis, sekaligus pusat komunisme internasional.

4. Stalinisme
Stalinisme berasal dari nama Stalin (1879-1953). Ia adalah tokoh sosialis Soviet yang menguasai negara pada tahun 1903-an. Menurut Stalin, sosialisme harus berada di satu negara, yaitu Soviet. Bagi Stalin, Soviet harus menjadi benteng sosialisme, yang merupakan model pembangunan sosialisme yang akan mengilhami kaum sosialis di seluruh dunia. Tentu saja hal ini bertentangan dengan ide Trotsky, yang menginginkan sosialisme meluas ke luar Rusia.
Selanjutnya, pada tahun 1928 Stalin membuat program produksi pertanian secara kebersamaan dan program pembangunan lima tahun pertama di Uni Soviet. Ditambah dengan serangkaian program perkembangan lainnya, Stalin ingin menjadikan Uni Soviet sebagai negara berkekuatan industri sekaligus militer. Akibatnya, jutaan petani menjadi korban program pembangunan Stalin ini.


5. Komunisme
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus Marxisme menganggap negara sebagai susunan golongan masyarakat  yang dibentuk untuk menindas golongan lain. Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat revolusi (perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.

Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini berhubungan dengan aliran materialisme yang menonjolkan penggolongan, pertentangan antar golongan, konflik kekerasan atau revolusi, serta perebutan kekuasaan negara. Ajaran Karl Marx dipopulerkan oleh Frederick Engels dan dipadu dengan pemikiran Lenin, menjadi landasan komunisme. Marx berpendapat bahwa mata pencaharian manusia menentukan cara berpikirnya. Menurutnya, ekonomi masyarakat ditandai adanya pertentangan antara kelas atas (kaum kapitalis, pemilik modal) dan kelas bawah (kaum protelar) yang hanya memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya produksi, adapun kaum protelar berusaha meningkatkan pendapatannya.

Dalam usaha merebut dan mempertahankan kekuasaannya, komunisme melakukan tindakan-tindakan berikut :
  • Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
  • Menciptakan konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
  • Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tapi lebih mengutamakan materi.
  • Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya, masyarakat yang dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa nasionalisme.
  • Komunisme bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pertentangan kelas, hak milik pribadi, dan pembagian kerja dianggap akan menjauhkan dari suasana hidup yang aman dan tenteram.

Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme :
  • Hak milik pribadi atas alat-alat produksi.
  • Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.
  • Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat, terutama pada masa-masa peralihan (transisi).
  • Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum mencapai kesejahteraan.

Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.

6. Fasisme
Istilah Fasisme berasal dari bahasa Italia, fascio dan bahasa Latin, kata fascis. Artinya seikat tangkai-tangkai kayu, dengan kapak di tengahnya. Pada zaman kekaisaran Romawi, ikatan kayu ini dipersembahkan di depan pejabat tinggi. Dengan kata lain, fascis menjadi simbol kekuasaan pejabat pemerintah. Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.

Fasisme muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini. Pada abad ke-20, tepatnya setelah Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh. Pada saat itu banyak orang-orang Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini ditindaklanjuti raja dengan memilih Benito Mussolini sebagai Perdana Menteri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengubah Republik Italia menuju kediktatoran dengan memonopoli kekuasaan. Sementara itu, fasisme juga muncul di Jerman setelah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada mulanya muncul kelompok partai National Socialist German Workers (Partai Buruh Nasional Jerman). Partai ini lebih terkenal dengan NAZI, berasal dari dua suku kata pertama kata Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik di Jerman. Anggota partai NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang, dengan segera bertambah menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini menjadikan pemerintahan berpaling pada Hitler. Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir (perdana menteri) pada Januari 1933. Seperti halnya Mussolini, Hitler mengubah parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar pada nasionalisme, Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat kuat. Begitu kuatnya nasionalisme, hingga memusnahkan bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah.

Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :
  • Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria melebihi wanita, militer melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat harus melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan
  • Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.
  • Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika muncul pertentangan pendapat, keinginan elit yang berlaku.
  • Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sebenarnya.
  • Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, seperti wanita. Pengawasan yang ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.
  • Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh karena itu, ras lain harus tunduk dan dikuasai.
  • Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang sebagai posisi tertinggi dalam peradaban manusia.

Fasisme juga pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia, Yunani, Austria, dan Bulgaria. Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco, dengan revolusi militernya. Sekarang, fasisme cenderung tampil sebagai kekuatan reaksioner di negara-negara maju, misalnya Kluk Kluk klan di Amerika Serikat. Mereka berusaha mempertahankan keberadaan kulit putih yang mereka anggap ras paling tinggi.


7. Trotskyisme
Trotskyisme berasal dari nama pendirinya, Leon Trotsky (1879-1940). Ia memiliki ajaran mengenai revolusi abadi. Isinya berupa pernyataan bahwa revolusi dapat berhasil dan mendukung keinginan sosialnya bila revolusi itu meluas di luar batas Rusia. Menurutnya, meluasnya revolusi sosialisme akan dapat mengatasi kekuatan kapitalisme Eropa.

Trotsky tidak mendukung kebijakan ekonomi baru kapitalis semu. Kebijakan ini telah dilaksanakan oleh Stalin pada tahun 1921 dan dicetuskan kembali pada tahun 1928 oleh Stalin. Menurut Trotsky, kegagalan kebijakan ekonomi tersebut untuk mempersatukan petani dan menganjurkan semangat borjuis di antara pengusaha kecil. Hal ini merupakan cermin kemunduran dalam perkembangan sosialisme di Rusia. Selanjutnya, Trotsky mencetuskan kembali teori produksi dan distribusi secara kebersamaan, yang diprakarsai oleh negara.

8. Maoisme
Maoisme berasal dari nama Mao Zedong. Ia adalah pemimpin Partai Komunis Cina (PKC). Partai ini didirikan oleh para profesor dari Universitas Peking pada tahun 1921. Maoisme merupakan ideologi komunis di Tiongkok. Berbeda dengan komunisme di negara-negara lain, Maoisme lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Karena kondisi Tiongkok menempatkan kaum buruh sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kapitalisme. 

Mao Zedong membentuk tentara petani dan menjalankan hal-hal berikut:
  • Pendistribusian kembali tanah, tujuannya untuk memberi keuntungan bagi para petani miskin.
  • Membatasi eksploitasi petani oleh tuan tanah dan para lintah darat.
  • Melembagakan pajak dan program kesejahteraan.
  • Memperkuat organisasi politik dan militer komunis.

Sumber:

"Membersihkan Islam dari campur tangan politik."

Slogan di atas sekilas adalah mungkin bermakna memurnikan Islam, atau upaya mengembalikan Islam kepada keasliannya (ashalah-nya). Dan tafsir ini memang yang dikehendaki untuk berkembang di masyarakat awam. Padahal, tafsir si pembuat slogan di atas berbeda. 

Mustafa Kemal Ataturk (mantan panglima perang kekhalifahan Turki Utsmani di wilayah Anatolia pada Perang Dunia I antara Kehalifahan Utsmani dan Jerman melawan Inggris, Yunani dan Rusia) yang membuat slogan di atas. Dasar tujuannya adalah memisahkan Islam dengan politik (baca: negara/kekuasaan).

Lalu, untuk mewujudkan impiannya membangun Turki yang modern apakah Ataturk menggunakan cara-cara yang kasar? Revolusi atau kudeta misalnya? Tidak.

Ataturk muncul pada awalnya adalah sebagai 'orang biasa'. Ia kemudian bergabung dengan militer kekhalifahan Utsmani. Gaya kepemimpinannya yang khas, revolusioner, berani, ahli strategi perang dan lainnya, menjadikan karirnya di militer mengalami kecemerlangan. Ia adalah sosok yang menonjol, sehingga rakyat Turki Utsmani saat itu memandang dia sebagai tokoh yang fenomenal.

Ternyata, kefenomenalannya bukan sebuah hal yg alami. Fenomenalnya Ataturk ternyata by designed. Setidaknya, Inggris dan Yahudi-lah yang meng-create seorang Mustafa Kemal Ataturk untuk kemudian menjadi duri dalam daging kekhalifahan Turki Utsmani saat itu.

Masih ingat tentang pernyataan Sultan Abdul Hamid II terhadap permintaan Hertzl (Bapak Zionisme Internasional) dan Inggris untuk menyerahkan wilayah Palestina? Bahkan ia ditawari uang sebesar 150 juta dinar emas (sekitar 270 Trilyun Rupiah), ditawarkan mengenai pelunasan 'hutang negara' yang cukup besar saat itu, juga pendirian Universitas Daulah Utsmaniyah di Palestina dan bantuan armada laut. Ya, jawaban Sultan Abdul Hamid II adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya andaikata tubuhku disayat-sayat dengan pisau atau salah satu anggota badanku dipotong maka itu lebih aku sukai dari pada aku perkenankan kalian tinggal di bumi Palestina yang merupakan negara kaum muslimin. Sesungguhnya bumi Palestina telah direbut dengan pengorbanan darah. Dan sekali-kali bumi itu tidak akan dirampas dari mereka melainkan dengan pertumpahan darah. Dan sungguh Allah telah memuliakanku sehingga dapat berkhidmat kepada agama Islam selama tiga puluh tahun. Dan aku tidak akan mencoreng sejarah para leluhurku dengan aib ini".

Kemudian Sultan Abdul Hamid II melanjutkan, "Simpanlah uangmu itu hai Hertzl! Jika Abdul Hamid telah mati, maka kalian akan mendapatkan negeri Palestina dengan cuma-cuma".

Ternyata, jawaban Sultan Abdul Hamid II kepada Hertzl membuat ia gerah. Kemudian ia bersumpah akan menghilangkan Kekhalifahan Turki Utsmani (baca: Islam) dengan cara apa pun.

Setelah dengan cara kekerasan dan peperangan mengalami kegagalan, Hertzl menggunakan cara spionisasi dan penghancuran dari dalam. Dijadikanlah tokoh fenomenal baru yang sedang naik daun, Mustafa Kemal Ataturk sebagai 'boneka'nya.

Mulailah upaya penghancuran kekhalifahan Turki Utsmani (baca: Islam) dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Kriminalisasi terhadap Sultan Abdul Hamid II selaku pemimpin ummat Islam sedunia. Sultan Abdul Hamid difitnah sebagai koruptor, tukang kawin, diktator dan lain sebagainya. Upaya kriminalisasi ini dilakukan dengan gencar memberitakan fitnah melalui koran-koran pada zamannya saat itu.
2. Perekayasaan sejarah Islam terutama sejarah kekhalifahan Turki Utsmani. Dan rekayasa sejarah ini dibagikan secara masif berupa buku bacaan yang disebar di seluruh negeri muslim saat itu.
3. Menyebarkan citra buruk terhadap Islam. Bahwa Islam itu adalah identik dengan kekerasan dan lainnya. Sehingga masyarakat awam terpedaya bahwa agama adalah tidak penting, yang penting adalah bukti 'kebaikannya' di masyarakat.
4. Dimunculkan paham liberal yang membenarkan semua agama yang berkedok toleransi, hak asasi manusia dan lainnya.
5. Mengidentikkan Islam dengan Arab. Sehingga dijadikan opini umum bahwa Islam adalah Arab dan Arab adalah Islam. Selanjutnya dihembuskan bahwa kebiasaan buruk masyarakat Arab adalah merupakan ajaran Islam.
6. Masyarakat dijauhkan dari nilai-nilai keislaman. Sekolah-sekolah agama dianggap tidak modern dan ketinggalan zaman. Sementara sekolah-sekolah liberal yang menghilangkan simbol bahkan pelajaran agama disebut sebagai sekolah modern.
7. Dimunculkan tokoh dari 'beragama Islam' namun tidak berpemikiran Islam.
8. Penguasaan media/pers. Jika pers orang-orang kafir di Eropa berbicara, maka pers-pers di Kairo harus menyuarakan seperti itu juga.
9. Mengeluarkan stigma bahwa antara politik dan kekuasaan tidak ada hubungan atau tabu jika bergandengan dengan Islam. Islam adalah sakral, yang hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan saja.
10. Dan cara lain yang sejenis.

Dan hasilnya, perlahan namun pasti, kekuatan politik Islam melemah. Puncaknya, tahun 1923 Mustafa Kemal Ataturk pun berhasil 'merebut' tampuk kekuasaan Turki saat itu. Dan setahun kemudian, kekhalifahan Turki Utsmani sebagai representasi kepemimpinan umat. Islam sedunia pun runtuh. Dan sudah bisa ditebak kemudian, Palestina pun jatuh ke tangan Zionis dan segera mendeklarasikan negara Israel.

Apa hubungannya dengan Indonesia? Jika kita mau jujur dan memperhatikan, apa yang  sedang dialami oleh ibu pertiwi, terutama umat Islam bangsa Indonesia saat ini adalah bahwa kita sedang dalam skenario global yang sama persis dengan proses sekulerisasi Turki tahun 1900-an dulu.

Kita ingat banyak tokoh Islam Indonesia dikriminalisasi dengan korupsi, kekerasan, perkawinan dan lainnya. Lembaga dan organisasi-organisasi Islam dicekoki dengan ego organisasi dan atau penghancuran citranya. Penguasaan media ditambah dengan rekayasa berita. Dimunculkannya tokoh-tokoh boneka yang mendadak 'pro rakyat' dan seterusnya dan seterusnya. Skenarionya sama persis kan?

Pertanyaannya kemudian adalah apakah ini adalah kebetulan?

“Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS al-Anfal [8]: 30)

“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (QS Fathir [35]: 43)

Sumber: Peduli Fakta


Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepadamu
Duhai pemimpin para pejuang, Ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu

Duhai penolong penunjuk Ilahi,
Duhai makhluk Allah yang terbaik,
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu

Duhai penolong kebenaran, Ya Rasulullah
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepadamu

Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari
Dialah Yang Maha Melindungi

Engkau memperoleh karunia saat semua manusia masih tertidur
Semua penghuni langit shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam
Karena kemuliaanmu engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha
Di sana engkau mendengar suara: "Salam atasmu"

Duhai yang paling mulia akhlaknya, Ya Rasulullah
Semoga shalawat selalu tercurahkan kepadamu, pada keluargamu dan sahabatmu.



Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ imâmal mujâhidîn yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral hudâ yâ khayra khalqillâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ nâshiral haqqi yâ Rasûlallâh
Ash-shalâtu was-salâmu ‘alâyk
Yâ Man asrâ bikal muhayminu laylan nilta mâ nilta wal-anâmu niyâmu
Wa taqaddamta lish-shalâti fashallâ kulu man fis-samâi wa antal imâmu
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman
Wa ilal muntahâ rufi’ta karîman wa sai’tan nidâ ‘alaykas salâm
Yâ karîmal akhlâq yâ Rasûlallâh
Shallallâhu ‘alayka wa ‘alâ âlika wa ashhâbika ajma’în


Zen Noh Koperasi Agrikultur Terbesar di Dunia

Zen Noh Jepang merupakan koperasi terbesar dari 300 koperasi yang diranking ICA. Dengan basis pertanian, jejaring Zen Noh telah merambah ke berbagai bisnis, yang menjangkau banyak negara. Padahal, koperasi ini baru dibentuk pada 1972, jauh lebih muda ketimbang koperasi-koperasi raksasa di Eropa dan Amerika Serikat.

Para petani Jepang, memiliki re­but tawar (bargaining position) yang luar biasa kuat, dalam konste­lasi ekonomi dan politik di negaranya. Sudah menjadi pengetahuan umum, kalau berbagai komoditi pertanian yang dihasilkan petani­nya, jauh lebih mahal ketimbang komoditi sejenis di negara lain. Tapi, pemerintah Jepang tidak bi­sa sembarangan mengimpor komoditi tersebut, tanpa persetujuan petani. Jatuhnya menteri pertanian karena mengabaikan aspirasi peta­ni, bukan hal yang aneh terjadi di Jepang.

Kekuatan luar biasa dimiliki peta­ni Jepang, antara lain karena mereka solid berhimpun dalam koperasi pertanian. Tapi, soliditas itu bukan cuma ditunjukkan untuk menekan (pressure group), melainkan juga da­lam me­ngembangkan jaringan bisnis. Dan, ini yang terpenting, semuanya memungkinkan lantaran para petani Jepang berhimpun dalam koperasi.

Koperasi pertanian Jepang, mem­bentang dalam sebuah jaringan yang kokoh, dari tingkat primer hingga sekunder, yang berpuncak pada Zen Noh sebagai ferederasi koperasi pertanian di tingkat nasional. Dengan perputaran omset mencapai 63.449 dolar AS, atau Rp 583,73 triliun) pertahun, saat ini Zen Noh menem­pati urutan tertinggi dalam ICA Global 300, yang dirilis International Co-operative Alliance (ICA) pada Oktober 2007 lalu.

Zen Noh berdiri pada 30 Maret 1972, hasil penggabungan dua sekunder koperasi pertanian level nasional, yaitu Zenkoren (yang ber­gerak dalam pengadaan kebutuhan pertanian) dan Zenhanren (bergerak di bidang pemasaran pro­duk pertanian). Kedua sekunder ko­perasi ini berdiri pada 1948.

Secara keseluruhan, Zen Noh menghimpun 1.173 koperasi pertanian, 1.010 di antaranya merupakan primer koperasi pertanian. Sisanya merupakan sekunder koperasi pertanian tingkat provinsi, federasi kope­rasi lain yang terkait dengan bidang pertanian dan peternakan. Hampir semua kebutuh­an petani Jepang, dipenuhi melalui koperasi (umumnya disebut JA atau Nohkyo). Mulai dari penga­daan berbagai peralatan dan input pertanian, permodalan, sampai pe­masaran produk pertanian. Bahkan, kebutuhan barang sehari-hari pun, diperoleh lewat koperasi.
Dengan jaringannya, koperasi pertanian Jepang menangani sektor pertanian dari hulu sampai hilir, termasuk sektor pendukungnya se­per­ti keuangan dan asuransi. Pada awalnya, tanaman pertanian yang menjadi perhatian adalah padi. Total produksi beras yang dihasilkan, rata-rata mencapai 1,58 juta ton per tahun.

Namun, pada perkembangan selanjutnya, koperasi juga mengarahkan petani untuk melakukan diversivikasi tanaman. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi over supply beras sehingga harganya jatuh. Koperasi selalu mengupayakan agar harga setiap komoditi di tingkat petani tetap tinggi, sesuai dengan standar hidup di Jepang, yang termasuk paling tinggi di dunia.

Tidak seperti negara berkembang yang pada umumnya mengor­bankan sektor pertanian untuk membangun industri, yaitu de­ngan memperkecil nilai tukar hasil pertanian di hadapan barang produk industri, di Jepang nilai tukar ke­duanya selalu diusahakan setara. Dengan begitu, tingkat kesejahtera­an para petani, tidak ketinggalan dengan masyarakat yang bekerja di sektor industri.

Strategi tersebut, bukan tanpa risiko. Semula, Jepang memang bisa menerapkan kebijakan untuk mela­rang impor komoditi pertanian yang banyak dihasilkan petaninya, kendati harganya jauh lebih mahal di ban­ding pasar dunia. Namun, pada 1993, Jepang dipaksa membuka keran impor, melalui Kese­pakatan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT). Berdasarkan kesepakatan itu, mulai 1995 Jepang membuka impor beras, mes­kipun dibatasi hanya 4 persen dari kebutuhan beras dalam negeri. Memasuki tahun 2000, batasan itu diberbesar menjadi 4,8 persen.

Namun, Pemerintah Jepang te­tap melindungi petaninya, antara lain dengan menetapkan bea masuk cukup tinggi, di samping tetap memberikan subsidi pada input pertanian. Melalui koperasi, peta­ni Jepang memang mempunyai lobi yang kuat di pemerintahan. Bahkan di Partai Demokrat Libe­ral (LDP) yang merupakan partai besar, banyak orang koperasi yang berkiprah. Mereka mampu meyakinkan pemerintah, bahwa membatasi impor komoditi pertanian dalam jangka panjang bakal menumbulkan ketergantung­an yang bisa berakibat fatal. Dalam jangka pendek, melindungi pertanian di dalam negeri juga terkait de­ngan stabilitas politik nasional.
Lantas, apakah pertanian Jepang menjadi pasif berlindung di balik proteksi pemerintah? Tentu saja, tidak. Koperasi pertanian Jepang aktif melakukan kampanye yang mengu­sung tema “Produk Lokal untuk Kon­sumen Lokal”. Upaya untuk menjaga loyalitas penduduk Jepang pada produk pertanian dalam negeri ini, tidaklah semata-mata mengandalkan unsur emosional, tapi juga rasional.

Kendati harganya relatif lebih tinggi, koperasi pertanian menjamin bahwa seluruh komoditi pertanian yang dihasilkan anggotanya, memenuhi standar higienis tinggi. De­ngan label dengan system bar-code di setiap kemasan pertanian yang dibeli di toko koperasi, konsu­men dengan jelas mengetahui siapa petani yang menanam produk yang mereka beli. Maka, jika terjadi se­suatu, komplain lebih mudah di lakukan. Agar produk pertanian itu bisa dijual lebih murah, kope­rasi membangun jaringan toko sendiri, sehingga bisa memotong jalur distribusi.

Perkembangan bisnis setiap kope­rasi pertanian di Jepang, pada gilirannya, mendorong Zen Noh untuk terus melebarkan sayap bisnisnya, dengan jaringan yang tersebar di 26 negara, termasuk Indonesia, dan memiliki afiliasi dengan 249 perusahaan. Jumlah karyawannya mencapai 12,5 ribu orang lebih.

Berikut data Top 300 Koperasi di dunia dengan revenue terbesar di seluruh dunia menurut data ICA.

1. 10 Revenue Terbesar


2. Koperasi dengan Revenue Terbesar Berdasarkan Sektor Usaha

3. Distribusi Revenue Berdasar Sektor Usaha




4. 10 Negara dengan Total Revenue Terbesar



Sementara itu Indonesia pada tahun 2014 kemarin baru menargetkan masuk 300 elite koperasi dunia. Mari kita kembali kepada soko guru ekonomi bangsa, yakni koperasi.

Sumber:
http://ica.coop/en/media/resources
http://www.thenews.coop/49090/news/general/view-top-300-co-operatives-around-world/
http://atanitokyo.blogspot.com/2009/02/zen-noh-koperasi-terbesar-di-dunia.html
https://rivaldiligia.wordpress.com/2011/01/08/73/
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1370:2014-dua-koperasi-ditargetkan-masuk-300-elite-dunia&catid=50:bind-berita&Itemid=97


Aisyah Kavtania Hanifah

Aisyah,
menantimu hadir bagai menahan rembulan tuk berhenti mengitari bumi
menunggumu pulang seakan menuai bayangan tuk dapat tergenggam

Aisyah,
ketika purnama berulang kali hadir dalam sepinya malam,
rupa indahnya seakan berujar tentang uangkapan penyesalannya yang tak mampu mengajakmu kembali singgah menapak kaki di bumi

Aisyah,
esok hari mentari kembali bersinar menghangatkan bumi,
namun kembali tak mampu mencerahkan kerinduan ini
esok hari sang embun kembali bergulir menyejukkan hamparan tanah,
namun kilatan kristalnya tak jua mampu menghadirkan kesepian hati kami

Aisyah,
masih teringat kuat ketika senyum kerinduan akan kehadiranmu menjadi bukan sekedar mimpi ketika nafas wangimu menjemput dunia
masih terngiang pula ketika tangis indahmu menyeruak menggemakan alam seakan menjadi simponi indah yang mengiringi rasa syukur kami

dan ...
ketika hari-hari menjadi lebih berwarna dengan kehadiranmu,
tiba-tiba engkau memilih mengalah tuk bersegera pamit menemui keindahan surga ...

malam ini ...,
seharusnya kami menemanimu terlelap tuk menanti pagi ketika engkau menggenapkan usiamu
namun ternyata kami hanya mampu menyertaimu dalam mimpi

kami merindukanmu Nak ...
merindukan tangisan indahmu
merindukan senyuman manismu
merindukan memelukmu dalam lelap tidurmu

Aisyah,
malam ini ayah, bunda dan aa hanya bisa berkumpul mengenangmu ...
mengenangmu ketika sempat hadir bersama kami
mengenangmu ketika engkau kembali pulang
dan mengenangmu ketika terakhir kali kami menemanimu kembali ke bumi dalam damai

Aisyah,
walau esok hari engkau tak lagi hadir, namun yakinlah kami kan slalu menyatu dengamu ...
dan walau kami tak mampu lagi menggapaimu kecuali dalam mimpi-mimpi kami,
tetaplah menjadi penyeimbang kehidupan kami dengan selaksa makna kehadiranmu ...

tetaplah menjadi kembang nan indah di surga ya Nak ...
hingga ayah, bunda, aa dan dede kembali menemanimu dalam taman surga itu ... selamanya ...

[dari Ayah buat Aisyah: dalam kerinduan yang mendalam]


Selama tujuh bulan Jokowi menguasai pemerintahan, semakin banyak masyarakat yang berkesimpulan tetap bahwa Jokowi tak laik untuk memimpin negara ini. Salah satu indikatornya adalah Jokowi seringkali Cacat Merencanakan Total (Cacat Mental) dalam mengambil kebijakan.

Kebijakan yang sebenarnya belum matang seringkali terlalu terburu-buru dikeluarkan oleh pemerintah. Kematangan ini bisa menyangkut perencanaan dan koordinasi antar lembaga pemerintahan. Dampak dari Kebijakan Cacat Mental yang prematur ini diantaranya adalah seringkali tidak sinkronnya pernyataan dari antara presiden, wapres atau menteri, dan pelanggaran kebijakan oleh pemerintah itu sendiri.

Mari kita perhatikan beberapa kebijakan berikut:

1. Kebijakan Pembekuan PSSI yang berakibat pemberlakuan sanksi FIFA.
Dampak dari kebijakan ini adalah 'nganggurnya' pemain, pelatih, dan manajemen FC. Bahkan para pecinta bola harus terhenti untuk bisa menikmati tontonan murah persepakbolaan Indonesia yang bisa meringankan kepenatan hidup.

Dan pemerintah sampai saat ini belum memberikan solusi terkait dampak yang telah terjadi tersebut. Siapa yang dirugikan? Tentu saja rakyat sepakbola. Siapa yang diuntungkan? Entahlah.

2. Kebijakan pelarangan rapat di hotel bagi aparat pemerintahan yang kemudian dianulir oleh pemerintah sendiri.
Dampak dari kebijakan ini adalah para aparat pemerintah harus bersusah payah merancang ulang desain teknis pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan karena desain anggaran yang sudah dibuat harus disesuaikan dengan adanya kebijakan tersebut. Tentu saja bisa mengurangi kualitas pencapaian program. Dampak lain yang dirugikan adalah para pebisnis hotel dan semua stakeholder yang terkait. Lagi-lagi rakyat dan aparat pemerintah di level bawah yang dirugikan.

Dan pemerintah dengan mudahnya menganulir kebijakan tersebut tanpa rasa bersalah sedikitpun.

3. Kebijakan pelarangan mengundang lebih dari 400 tamu undangan jika ada aparatur negara atau pejabat yang mengadakan resepsi hajatan.
Dapak dari kebijakan ini adalah tidak leluasanya aparatur pemerintah untuk dapat mengundang keluarga, teman, dan relasinya untuk bersama-sama mendoakan dan mensyukuri acara hajatan tersebut. Rakyat yang kebetulan menjadi aparatur pemerintah di level bawah lagi-lagi menjadi korban.

Dan kebijakan ini dilanggar sendiri oleh Jokowi dengan mengundang lebih dari 400 undangan dalam resepsi pernikahan anaknya. Bahkan memanfaatkan sekretariat negara untuk kepentingan pribadinya.

4. Pemblokiran situs Islam.
Dampak dari kebijakan ini adalah agenda dakwah umat Islam melalui media internet menjadi terganggu. Masyarat Indonesia muslim tidak lagi leluasa mengakses informasi keislaman melalui situs-situs yang di blokir tersebut. Siapa yang dirugikan? Tentu saja masyarakat muslim pada umumnya dan pemilik media, karyawan dan stakeholder pemilik media tersebut.

Setelah diprotes keras oleh masyarakat, pemerintah akhirnya mencabut blokir situs-situs Islam tersebut. Terlihat sekali kebijakan yang dikeluarkan sangat grasa-grusu.

5. Kenaikan Harga BBM
Pada awal menjabat, Jokowi menaikan harga BBM tanpa berhitung lebih matang terhadap dampak ekonomi yang diakibatkan.

Dampak kenaikan harga BBM ini yang dirasakan paling berat karena tidak hanya berdimensi persoalan ekonomi yang berat, namun juga sosial dan stabilitas keamanan.

Dan alih-alih harga BBM diserahkan ke mekanisme pasar. Pemerintah menjadi kapitalis dan liberal. Sampai saat ini pemerintah belum mengeluarkan analisis kuantitatif yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat terkait kebijakan BBM ini.

a) Bagaimana pemerintah mengantisipasi gejolak ekonomi yang diakibatkan dari kenaikan harga BBM tersebut?

b) Berapa lama masyarakat harus berhemat akibat kenaikan pendapatan semakin tidak bisa diimbangi oleh pengeluaran rumah tangga yang semakin besar akibat melonjaknya harga barang-barang?

c) Bagaimana pemerintah mengatasi dampak goyahnya keseimbangan rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi?

d) Bagaimana strategi pemerintah dalam mengontrol proyek-proyek pengalihan dana subsidi BBM tersebut? Belakangan ada perundangan-undangan baru yang memberikan jaminan proteksi hukum untuk pelaksana anggaran proyek infrastruktur dari gugatan masyarakat.

e) Berapa lama efek pengalihan subsisi BBM tersebut? Kapan proyek infrastruktur dinikmati dan apakah ketika infrastruktur tersebut sudah selesai dibangun, sektor rill produksi bisa mengimbanginya? Atau malah sebagian sektor riil sudah keburu terpuruk akibat resesi?

f) Kapan return on iveststment bisa dicapai oleh pemerintah dari dana subsidi BBM yang menjadi hak rakyat pasal kepemilikan sumber daya alam UUD 1945 tersebut? 120 Triliyun yang kata sang presiden 'dibakar habis' akan kembali kapan?

g) Bagaimana cara pemerintah menghitung secara simultan sehingga memunculkan angka-angka alokasi 120 T dana subsidi BBM tersebut diperuntukan 11,7 T Dana Desa, 11,9 T Pmebangunan Kapal dan Pelabuhan, 14,3 T Kartu Keluarga Sejahter dan Keluarga Harapan, 16,9 T Subsidi pertanian, 19,7 Dana Alokasi Khusus, 2,6 T Kartu Indonesia Sehat, 3,3 Armada perbatasan, sistem informasi dan logistik kelautan, 33,2 T Proyek Infrastruktur waduk, air minum, jalan dan jalan tol, dan 6,4 T Kartu Indonesia Pintar? Berapakah indeks atau koefisisen masing-masing variabel pengalihan dana akan memberikan kontribusi bagi sektor ekonomi lain?

h) Dan yang paling penting lagi, bagaimana rakyat bisa memastikan bahwa Jokowi dan rezimnya tidak sedang BERBOHONG mengelabui rakyat atas apa-apa yang disampaikan berkaitan kebijakan kenaikan harga BBM tersbut?

Yang pasti, dampak yang dirasakan oleh rakyat dalam hanya 7 bulan ini sudah begitu hebat. Pencapaian asumsi dan target RAPBN belum nampak. Dollar naik, inflasi meningkat, pengangguran meningkat, sektor produksi menurun, kredit macet, produktivitas bank dan lembaga keuangan semakin lesu, harga-harga barnag melonjak naik dan daya beli menurun.

Selain 5 hal yang disebut di atas, masih banyak lagi kebijakan rezim Jokowi yang memperlihatkan Cacat Mental tadi. Padahal perencanaan amatlah penting. Tanpa perencanaan yang matang, maka pemerintah hanya akan melahirkan kebijakan yang berdampak fatal. Persis seperti apa yang sering disampaikan oleh para filusuf dan praktisi:

"Planning without action is futile, Action without planning is fatal"

Semoga saja Jokowi dan teamnya semakin sadar bahwa mengurus negara dengan slogan "kerja...kerja...kerja..." tersebut bukan berarti tak didampingi oleh sebuah perencanaan yang matang dan total. Jika Jokowi enggan untuk berubah dan masih 'cacat mental' maka Indonesia bisa semakin fatal. Dan prediksi Jusuf Kalla bisa saja menjadi kenyataan: "Indonesia akan hancur jika Jokowi jadi presiden".

Wallahu a'lam

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Translate

Revolusi Akal dan Hati

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...

Total Pageviews